Sabtu, 08 September 2012

SBY "Disandera" Demokrat

Soesilo Bambang Yudhoyono atau yang biasa disebut SBY Presiden RI dan juga selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat,partai yang banyak membantu SBY untuk berkuasa selama 8 tahun ini. Tampaknya menjadi sebuah "bom waktu"bagi SBY,keluarga dan para koleganya.
Mengapa demikian,karena bila dilihat selama kepemimpinan ketua umum yang baru Anas Ubarningrum,partai Demokrat tak henti-hentinya diguncang prahara,badai dari luar maupun dari internal partai.Hal-hal ini dapat dilihat dimana pada saat rombongan Ketua Umum beserta Sekjen diusir secara paksa dan memalukan dari Maluku Utara oleh para pengurus DPD Partai Demokrat Maluku Utara, bahkan yang terhangat digelarnya acara pertemuan seluruh ketua DPD yang ada di Indonesia serta pertemuan para deklator dan pendiri partai di Hotel Borobudur yang tidak mengikut sertakan Anas dalam acara tersebut.
Isu yang berkembang di media massa bahwa acara yang digelar oleh Sutan Bhatu Ghana Siregar adalah untuk mengkudeta Anas dari tampuk Ketua Umum Partai,tetapi Sutan Bhatu Ghana mengelak bahwa acara tersebut hanya forum silahturahmi saja. SBY dalam pidato di hadapam para deklator dan pendiri partai dengan lantang mengatakan bahwa kader yang terlibat korupsi lebih baik keluar dari partai dan jangan pernah coba-coba untuk main-main dengan APBD dan APB ini merupakan sebuah sinyal kegalauan dan kegelisahan para pendiri partai Demokrat dimana banyak kader yang terlibat dal kasus tindak pidana korupsi.
Apabila dilihat dari posisi dan struktur apakah berani SBY mengambil sebuah tindakan yang tegas untuk menyelamatkan partai Demokrat dari ambang kehancuran?? SBY sendiri pada sekarang ini sudah "disandera"oleh kekuatan pengurus DPP Partai Demokrat mulai dari Ketua Umum,apalagi Sekjen yang notabene adalah anak biologis SBY sendiri.
SBY dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit untuk diambil dan dimainkan, kalau diambil tindakan konfrontatif dengan Anas SBY akan mengorbankan Edhi Baskoro (Ibas),kalau tidak diambil keputusan para pendiri dan deklator akan memainkan "pengusuran"Anas sebagai ketua umum.
Pilihan-pilihan ini hanya SBY yang menjawabnya,tetapi bila dirinya dilihat sebagai pemimpin yang berani,tegas dan bijaksana SBY harus berani berkorban demi Partai Demokrat dan memenangkan pemilu di 2014 dan SBY sekarang ini jangan galau menghadapi permainan bidak-bidak politik,karena seorang politis harus mempunyai mental politik kalau tidak mempunyai mental tersebut,maka dia akan menjadi benalu dalam negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar