Sabtu, 08 September 2012

Retrorika Dalam Kepemimpinan

Retorika bersumber dari bahsa latin Rhetorica yang berarti Ilmu Bicara.  Cleanth Brooks dan Robert Pen warren dalam bukunya, Moderen Rhetoric, mengartikan bahwa retorika sebagai the art of using language effectively atau Seni Penggunaan bahasa secara efektif. Dalam arti sempit bahwa recara penggunaan bahasa, cara menyampaikan kata-kata melalui bicara untuk menyakinkan lawan komunikasi.
Retorika sendiri berawal pada abad kelima sebelum masehi di Yunani yang ditemukan oleh kaum Sofis saat mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang lainn untuk menyebarkan pengetahuan politik, sistem pemerintahan dengan penekanan terutama dalam kemampuan berpidato, sistem pemerintahan kaum Sofis sendiri menggunakan sistem suara terbanyak, makanya diperlukan suatu retorika untuk mengajak, membujuk seseorang dan rakyat untuk mencapai kemenangan dalam acara-acara pemilihan, makanya banyak teknik-teknik terbalik demi mencapai kemenangan.
Plato seorang filsuf dari Yunani mengatakan, bahwa retorika bertujuan memberikan kemapuan menggunakan bahasa yang sempurna dan merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang luas dan dalam, terutama dalam bidang politik. Soekarno the founding father kita, adalah seorang orator yang ulung mengunakan bahasa untuk mempengaruhi dan membujuk rakyat untuk melawan para penjajah.
Gambaran tentang retorika yang diatas mungkin masih sedikit dari apa yang ada didalam kelas-kelas komunikasi, karena retorika sangat penting dalam sebuah kepemimpinan. Sekarang bisa kita lihat banyak pemimpin-pemimpin kita yang kurang handal dalam beretorika, sampai-sampai dalam setiap pemilihan ketua baru dalam sebuah organisasi banyak kandidat yang tidak menggunakan  retorika.
Jangan pernah beranggapan salah dalam kata retorika, mungkin masih banyak orang yang menganggap bahwa retorika hanya jago bicara, tapi jarang bekerja, hal-hal sesat seperti ini yang banyak menghantui calon-calon pemimpin.
Untuk seorang pemimpin bukan hanya jago bekerja tapi juga harus jago beretorika, jika tidak jago dalam beretorika maka dia akan gagal dalam masa kepemimpinanya, dalam sejarah kepemimpinan banyak pemimpin yang menggunakan retorika untuk mempengaruhi bawahanya, rakyatnya bahkan untuk mengentarkan semangat lawanya. Retorika sendiri sangat ampuh untuk mengembalikan semangat yang pudar dalam medan peperangan. Memang harus diakui bahwa retorika seorang calon pemimpin pasti akan sulit karena seorang calon pemimpin akan terfokus bagimana cara untuk dapat menang dalam pemilihan.
Tetapi mau tidak mau, seorang calon pemimpin harus siap menggunkan ilmu retorika politik untuk dapat mempengaruhi dan mengajak audens agar dapat memilihnya dan jangan pernah takut untuk beretorika setiap saat apalagi berjumpa dengan lawan, karena retorika kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang baik dan disegani oleh lawan-lawan. Selamat beretorika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar